Tuesday, November 13, 2018

Kronologi Kasus Pemerkosaan "AGNI" Mahasiswi UGM (by tribunnews.com)


Kasus kekerasan seksual yang menimpa Agni (bukan nama sebenarnya) membuka tabir kelam penyelesaian kasus serupa di lingkup kampus. Pelaku sekadar diberi sanksi sosial tanpa adanya pidana. Berbeda dengan korban yang cenderung mendapat tekanan dan tersudutkan oleh lingkungan sekitar.

Hingga saat ini Agni harus menerima kenyataan bahwa pihak kampus Universitas Gajah Mada (UGM) memilih menganggap kasusnya sebagai pelanggaran ringan. Pelaku tak bisa dikeluarkan seperti harapan Agni. 

Kasus pelecehan mahasiswi Universitas Gajah Mada (UGM) mencuat setelah diberitakan oleh lembaga pers kampus setempat. Setelah ramai menjadi bahan pemberitaan, UGM berencana membawa kasus pemerkosaan itu ke ranah hukum. 

Berikut ini Tribunnews.com merangkum fakta-fakta dan perkembangan terkait kasus tersebut:


1. Kronologi

Badan Penerbitan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung UGM Yogyakarta menuliskan laporan terkait tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang mahasiswa UGM.

Dari laporan tersebut, tertulis bahwa seorang mahasiswi UGM, Agni (bukan nama sebenarnya), yang melakukan KKN di Pulau Seram, Maluku, mengalami pelecehan seksual dari rekan sesama kampus berinisial HS.

Pertengahan Desember 2017, korban memberanikan diri melaporkan ke sejumlah pejabat dilingkup Fisipol hingga akhirnya laporan masuk rektorat.


2. Korban dapat Nilai C

Agni yang hendak mengungkap terkait pelecehan yang dialaminya justru tidak mendapat pembelaan.
Bahkan ia mendapat nilai C pada mata kuliah KKN. Pihak kampus juga tidak berbuat apa-apa kepada HS.

Alasan tidak dapat mengeluarkan HS dari kampus lantaran harus melalui prosedur pengajuan aduan ke komite etik UGM. Kasus pelecehan seksual yang dialami Agni dianggap bukan pelanggaran berat.


3. Respons UGM

Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menanggapi laporan dugaan tindak pelecehan seksual yang melibatkan mahasiswanya.

Kabid Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, mengatakan UGM akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Tim investigasi juga telah memberikan rekomendasi ke pimpinan universitas," jelas Iva, Selasa (06/11/2018) malam. Rekomendasi yang dimaksud Iva adalah evaluasi nilai KKN, pemberian hukuman serta pemberian konseling psikologi. Ia juga memastikan bahwa UGM akan melindungi korban dan memastikan ia mendapatkan keadilan.

"Jika terbukti melakukan tindakan tersebut (pelaku), maka akan diberikan sanksi tegas secara akademik," lanjut Iva.


4. Investigasi UGM Telah Selesai

Dekan FISIPOL UGM Erwan Agus Purwanto menyatakan investigasi kasus pelecehan seksual mahasiswinya saat KKN di Maluku selesai dilakukan. Hal tersebut ia sampaikan saat ditemui Tribunjogja.com di Gedung Fisipol UGM.

"Ya prosesnya sudah selesai 20 Juli 2018. Hasilnya juga sudah diserahkan ke Universitas," ungkap Erwan, Rabu (07/11/2018).

Erwan menuturkan, pihaknya menerima laporan kasus tersebut pada Desember 2017. Setelahnya, surat resmi tentang laporan tersebut ditujukan ke Rektor pada 22 Desember.

Rektor lalu mengeluarkan Surat Keputusan untuk membentuk tim investigasi yang beranggotakan tiga orang. Mereka berasal dari FISIPOL, Fakultas Teknik, dan Fakultas Psikologi UGM.

Berdasarkan hasil investigasi, FISIPOL melihat ada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu sanksi bagi pelaku, perlindungan bagi penyintas, serta perbaikan tata kelola KKN, terutama secara prosedural.

Walau hasilnya sudah diserahkan ke pihak Universitas, Erwan menyatakan belum ada kelanjutan yang signifikan tentang penyelesaian kasus ini.

"Hingga sekarang masih menunggu implementasi dari rekomendasi kami," ungkap Erwan.


5. Muncul Petisi Online

Sebuah petisi online muncul untuk menuntut keadilan bagi penyintas dan penuntasan dugaan pemerkosaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada ( UGM).

Petisi ini ditujukan kepada UGM dengan tajuk "Usut tuntas kasus pemerkosaan KKN UGM" dan digagas oleh Admin Draft SMS Mahasiswa (DSM) pada Selasa (6/11/2018) sore.

Dalam keterangan yang diunggah dalam petisi itu, dituliskan sejumlah tuntutan yang dialamatkan kepada pihak kampus UGM untuk memberikan sanksi yang sesuai (akademik maupun non akademik) dengan peraturan rektor dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi terhadap orang yang diduga pelaku pemerkosaan.

Saat dihubungi Kompas.com pada Rabu pagi, pengunggah petisi, Admin DSM, memberikan penjelasan mengapa ia membuat petisi itu.

"Ada bagian-bagian yang mengganggu saya, contohnya salah satu pejabat UGM menganalogikan korban sebagai ikan asin yang mancing-mancing kucing," ucap admin yang enggan disebutkan namanya itu.

Selain itu, menurut dia, kasus kekerasan tidak hanya terjadi di UGM, tetapi juga banyak di kampus-kampus terkemuka lain. Hanya saja para penyintas tidak membuka suara.

Jika pun ada, suaranya akan dibungkam oleh pihak kampus dengan alasan "nama baik".

Meskipun pihak UGM sudah menyatakan sikap dengan memberikan perlindungan kepada penyintas dan akan membawa kasus ini ke ke ranah hukum, namun ganjaran ini dinilai belum cukup.

Sebab, secara akademik orang yang diduga sebagai pelaku masih berstatus mahasiswa dan akan segera diwisuda dalam waktu dekat.

"Ya kalaupun pelaku diluluskan, akan melahirkan opini baru, generalisasi terhadap mahasiswa UGM di kalangan masyarakat. 'UGM, oh yang mahasiswanya cabul itu?’" kata Admin DSM.

Ia pun berharap terangkatnya kasus ini ke permukaan menjadi pemacu bagi kampus-kampus lain yang masih mengabaikan kasus pelecehan seksual atau pemerkosaan seperti ini sebagai sesuatu yang ringan.

"Pengalaman saya, laporan mengenai pencabulan ini sangat rumit, susah. Dan hampir 90 persen kasusnya berakhir dengan jalan damai. Korbannya rusak, pelaku berkeliaran. Saya harap ada regulasi peraturan di Indonesia mengenai tindak pelecehan," ujar Admin DSM.

Menurut dia, skandal pelecehan seksual terjadi di banyak kampus akan tetapi pembungkaman masih diterapkan.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UGM, Kronologi hingga Petisi Online, http://www.tribunnews.com/section/2018/11/07/fakta-fakta-kasus-pemerkosaan-mahasiswi-ugm-kronologi-hingga-petisi-online.
Penulis: Daryono
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

referensi
Kasus Agni di UGM: Puncak Gunung Es Kekerasan Seksual Dunia Kampus
https://tirto.id/kasus-agni-di-ugm-puncak-gunung-es-kekerasan-seksual-dunia-kampus-c9Q2


Mahasiswi UGM Diperkosa Sesama Mahasiswa saat KKN di Maluku, Jadi Polemik Setelah Korban Buka Suara
tribunnews.com

Friday, November 2, 2018

Manfaat Olahraga Bela Diri untuk Anak

dikutip dari:
Klikdokter.com dengan nara sumber dr. Rio Aditya
Olahraga bela diri memiliki berbagai macam cabang dan jenis, tergantung dari mana berasal. Meski olahraga ini kerap dikaitkan dengan kekerasan dan cedera yang parah, seni bela diri memberikan manfaat yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak.

Salah satu olahraga bela diri yang sedang populer saat ini adalah Mixed Martial Arts (MMA). Tekniknya melibatkan pukulan, tendangan, kuncian dan bantingan. Selain itu, jenis olahraga bela diri ini mengombinasikan berbagai aliran bela diri seperti karate, tinju, taekwondo, kung fu, muay thai dan juga silat.
“olahraga bela diri membutuhkan ketahanan fisik yang luar biasa, karena regimen atau latihan yang diberikan cukup banyak dan berat. Selain itu, ia juga melibatkan seluruh anggota tubuh untuk bergerak, sehingga sangat baik untuk ketahanan tubuh,” ucap dr. Rio Aditya kepada KlikDokter

Bela diri dan tumbuh kembang anak
Aktivitas olahraga bela diri yang terkesan keras seolah hanya memberikan ruang bagi orang dewasa. Padahal jauh di balik itu, anak-anak juga bisa mendapatkan manfaat serupa dari aktivitas fisik yang satu ini. Apa sajakah itu?

1. Tubuh lebih bugar
Kebugaran adalah elemen penting untuk semua kelas seni bela diri, terutama bagi anak-anak. Pemanasan dengan jumping jacks, push-up, peregangan umum, dan gerakan seni bela diri dapat menantang otot dan sistem kardiovaskular si Kecil.

Oleh sebab itu, fisik atlet bela diri kencang, fleksibel dan sehat. Tak pelak, anak Anda juga bisa merasakan efek serupa.

2. Pertahanan diri yang lebih baik
Seni bela diri menggunakan pertahanan diri sebagai landasan seluruh gerakannya. Selain belajar jurus untuk melindungi diri ketika berada dalam bahaya, belajar bela diri juga sekaligus mengajarkan anak tentang membedakan perilaku kasar dan konsep melindungi diri.

Banyak sekolah seni bela diri juga mengajarkan teknik cerdas kepada anak-anak untuk membantu menghindar dari masalah yang berkaitan dengan pertarungan. Seni bela diri biasanya justru mengajarkan bahwa tidak semua masalah harus diselesaikan dengan perkelahian.

3. Meningkatkan kedisiplinan
Seni bela diri membantu menanamkan fokus dan menjaga kesehatan mental anak Anda, memberinya kemampuan untuk berkonsentrasi pada tugas dan melihat sesuatu sampai ke akar.

Disiplin yang diajarkan di dojo misalnya, sehubungan dengan beberapa aspek yang kerap dikaitkan dalam bidang kehidupan lainnya, termasuk sekolah dan pekerjaan rumah tangga.

4. Memiliki rasa hormat
Seni bela diri juga menjunjung rasa hormat. Meninju, menendang, melempar, dan mengunci semuanya merupakan hal yang sekunder dari rasa hormat yang ditunjukkan saat seseorang memasuki perguruan.

Anak-anak belajar membungkuk kepada para guru yang datang, serta membungkukkan badan kepada lawan sebelum mereka bertanding. Instruktur seni bela diri biasanya akan menanamkan cara hormat dan menginstruksikan siswa untuk mempraktekkan rasa hormat tersebut pada diri sendiri, orang tua, dan kerabat sekitar.

5. Lebih percaya diri
Seorang anak yang terlibat dalam seni bela diri umumnya adalah anak yang percaya diri. Sistem peringkat sabuk memberikan mereka tujuan yang dapat diukur demi menempuh hal realistis untuk dicapai.

Rasa pencapaian yang dirasakan seorang anak dengan menguasai teknik baru atau lulus sabuk baru pun mampu membuatnya semakin percaya diri.

Begitu banyak manfaat olahraga bela diri untuk anak. Jadi, sebagai orang tua, Anda tak perlu terlalu cemas saat anak tertarik dengan seni bela diri. Selain memiliki filosofi yang luhur, aktivitas bela diri akan mendukung pertumbuhan anak menjadi lebih optimal, karena terhindar dari serangan obesitas atau penyakit kardiovaskular. Tunggu apa lagi? Yuk, libatkan si kecil pada aktivitas fisik ini!

artikel ini dikutip dari
https://m.klikdokter.com

Manfaat Olahraga Bela Diri untuk Anak

  © Blogger template Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP