Bagi yang belum tahu, Pevita Pearce adalah aktris muda Tanah Air yang memiliki skill khusus dalam bermain gim ponsel secara daring alias mobile game. Kegemaran bermain gim online dijalaninya sejak lama. Membanggakan, Pevita mewakili Indonesia dalam PUBG Mobile Club Open (PMCO) Global Final 2019 di Berlin, Jerman.
Prestasi tersebut memantapkan keputusan GoPay mendaulat Pevita sebagai Duta Gaming dan Hiburan. Aksinya di dalam iklan “Pevita Murka” mendapatkan respon menarik dari netizen di Tanah Air. Salah satu penonton YouTube berkomentar, “Ini iklan yang enggak gue lewatkan, justru ketagihan untuk menonton”.
Kepiawaian Pevita Pearce membuktikan bahwa semua bisa menjadi gamers. Pasalnya, ia mematahkan stigma bahwa bermain gim mobile adalah ranah laki-laki. Dengan kata lain, jika Anda adalah seorang gamers perempuan maka sama sekali tak perlu rendah diri. Buktinya, Pevita bisa.
“Aku mau ajak gamers agar berani menggali potensinya masing-masing. Aku sendiri pernah dipandang sebelah mata ketika orang-orang tahu kalau aku hobi main gim, karena gaming masih identik dengan kegiatan laki-laki. Seharusnya siapapun bisa jadi gamers, do it your way,” katanya.
SPV Marketing GoPay Timothius Martin menjelaskan, kehadiran Pevita Peace dalam iklan terbaru GoPay karena hendak menunjukkan sisi lain aktris ini. “Dalam video (iklan) kami ingin mendobrak stigma soal perempuan itu enggak pantas main gim, atau main gim itu harus jago,” katanya.
Berdasarkan data Statista diketahui, mayoritas pemain gim berasal dari rentang usia 21 - 25 tahun, porsi pemain laki-laki sebesar 26 persen sedangkan perempuan 21 persen. Dan pada 2018, terdapat sekitar 60 juta gamers di dalam negeri. Mobile Marketing Association (MMA) memperkirakan angka ini naik mencapai 100 juta orang pada 2020. Potensi penambahan populasi gamers terpengaruh semakin banyak jenis video gim yang menarik.
Indonesia merupakan salah satu pasar gim terbesar di Asia Tenggara dengan nilai berkisar US$ 941 juta atau setara Rp 13 triliun. GoPay tampil sebagai perusahaan dompet elektronik yang turut ambil bagian dalam roda bisnis di industri gim.
Saat ini, satu-satunya uang elektronik yang bisa digunakan di dalam Google Play Store hanya GoPay. Dalam enam bulan terakhir atau sejak fitur transaksi ini dirilis pada Agustus 2019, terjadi kenaikan transaksi tiga kali lipat. Lebih dari 50 persen transaksi GoPay di Google Play didominasi gim. Selebihnya dipakai untuk membayar aplikasi streaming dan hiburan Webtoon (VIU, We TV, LINE Webtoon, Kakao Page, dan lain-lain).
Asal tahu saja, pemain gim yang sejauh ini bertransaksi menggunakan GoPay mayoritas bermain Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG dengan rentang usia 16 - 25 tahun. Secara keseluruhan, tiga gim ini ditambah Game of Sultan, Garden Scape, Homescape, dan Hago menjadi terbanyak dimainkan gamers.
Timothius mengaku optimistis bahwa GoPay selalu mampu memudahkan para pemain gim untuk bertransaksi di dalam Google Play. Sebab, mereka bisa melakukan isi ulang diamond, skin, atau kredit gim dengan 1-tap-buy, dan tidak perlu keluar dari aplikasi atau ditarik biaya tambahan.
“Selain mendukung e-sport Indonesia, kami juga dukung gamers bebas bermain dengan caranya sendiri sembari tetap bertanggung jawab. Melalui GoPay, yang membuat pembayaran in app game lebih gampang, kami dukung semua pemain gim untuk menggali potensi dirinya,” ujar Timothius.
Ke depan, GoPay fokus mengembangkan dengan beberapa strategi, misalnya melalui dukungannya kepada pemain e-sport profesional, seperti AURA, Bigetron, RRQ, dan BTR agar bisa terus bertanding di turnamen e-sport internasional, mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. GoPay juga ingin membuka peluang agar semakin banyak gamer yang dapat berkarir lebih profesional. Dompet digital paling lekat dengan milenial ini hendak turut aktif membangun ekosistem industri gim di Tanah Air.
Artikel ini dikutip dari Katadata.co.id
judul "Cerita di Balik Iklan GoPay yang Bikin Pevita Pearce Murka" , https://katadata.co.id/berita/2020/03/13/cerita-di-balik-iklan-gopay-yang-bikin-pevita-pearce-murka
Penulis: Tim Publikasi Katadata
Editor: Tim Publikasi Katadata
No comments:
Post a Comment